Senin, 28 Februari 2011

Mengubah Pola Pikir Pola Ikhtiar

Di tengah kesulitan manusia, di persoalan hidup yang dihadapinya, Allah bertanya, ”Maa laklum laa tarjuuna lillaahi waqaara, Mengapa Kalian tidak berharap pada Kekuasaan Allah?” (Qs. Nuuh: 13).

Semua ikhtiar manusia, tanpa Izin dan Ridha-Nya, akan percuma: ”Man dzalladzii yasyfa’u ’indahuu illaa bi-idznihi, Siapa yang dapat memberikan pertolongan kecuali setelah Allah mengizinkan?”. Kemampuan manusia, ada batasnya. Sedang Kuasa dan Kebesaran Allah tidak ada batasnya. Ayat yang biasa kita baca, yang merupakan ujung Surah Yaasiin menunjukkan hal demikian, Fasubhaanlladzii biyadihii malakuutu kulli syai-in wa ilaihi turja’uun, Maha Suci Allah yang di tangan-Nya segala kekuasaan. Dan kepada-Nya kamu dikembalikan”.

Kalo boleh dicantumkan lagi satu ayat tambahan yang menyiratkan semua pertolongan adalah milik Allah, adalah apa yang terdapat di Surah az Zumar: 44, ”Qul lillaahisysyafaa’atu jamii’an. Lahuu mulkussamaawati wal’ardh tsumma ilaihi turja’uun, Katakanlah, semua pertolongan itu milik Allah. Bagi-Nya kekuasaan di langit dan di bumi. Kemudian kepada-Nya kamu dikembalikan.”

Kajian Segitiga Wisatahati ingin mendorong pesertanya untuk melibatkan Allah di dalam kehidupannya; Sedini mungkin, dan seluas mungkin. Kebiasaan mencari Allah, yang biasanya dilakukan di akhir perjalanan ikhtiar, ingin dikoreksi menjadi ”carilah Allah dan libatkan Allah, di awal ikhtiar, di tengah ikhtiar, dan di akhir ikhtiar”. Alias kalau bisa, tidak ada sejengkal pun ikhtiar kita yang tidak melibatkan Allah. Walaupun sekedar dengan membaca bismillaahirrahmaanirrahiim dan alhamdulillaahi robbil’aalamiin.

Ya, bila seluruh kehendak adalah Kehendak Allah, dan bila seluruh jawaban yang dicari adalah juga di Tangan Allah, mengapa kita tidak segera melibatkan Allah? Allah punya segala pertolongan yang manusia butuhkan; Hasbunallaah wani’mal wakiil, ni’mal maulaa wani’mannashiir. Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adziim.

Di dalam kajian Segitiga Wisatahati ini juga jamaah akan diajak belajar bahwa ketika ingin melibatkan Allah, diperlukan amal saleh sebagai pendorongnya. Banyak yang sekedar berdoa kepada Allah, tapi tidak memiliki amal saleh yang cukup yang bisa membuat Allah segera menolongnya. Langkah ini menjadi langkah yang tidak biasa. Besaran amal saleh, insya Allah akan membuat segala ikhtiar kita untuk mendapatkan pertolongan Allah menjadi lebih mungkin kita dapatkan.

“Faman kaana yarjuu liqaa-a rabbihii fal-ya’mal ‘amalan shaalihan, walaa yusrik bi-‘ibaadati rabbihii ahadaa, [temuilah Allah untuk semua urusan] Sesiapa yang ingin ketemu dengan Tuhannya, maka lakukanlah amal shaleh dan janganlah menduakan-Nya dalam beribadah.” (QS. al Kahfi: 110). Adalah menjadi harapan, bahwa melibatkan Allah, menjadi sebuah model solusi bagi setiap ikhtiar dan jalan hidup kita. Bilamana sebelumnya, Allah tidak dilirik kecuali kepepet dan butuh pertolongan-Nya saja, ini, dalam setiap keadaan Allah menjadi penting untuk terus menerus diikutsertakan.

Apalagi Allah pun berseru kepada manusia; “Ud‘uunii astajib lakum, Berdoalah pada-Ku, Aku akan kabulkan.” Dan di lain ayat-Nya, Allah menyatakan, “Wa-idzaa sa-alaka ‘ibaadii ‘annii fa-innii qariib, dan jika hamba-Ku bertanya tentang diri-Ku, jawablah sesungguhnya Aku ini begitu dekat”.

Selain kupasan ayat-ayat al Qur’an, peserta pun akan diajak menemukan keindahan nasihat-nasihat Rasulullah yang insya Allah terasa betul manfaatnya bagi hati dan pikiran kita, yang mudah-mudahan menambah warna terang kehidupan kita. Di antaranya hadits dari Ibnu Abbas.

Dari Ibnu Abbas dia berkata, Kuntu khalfa Rasuulillaahi shallaahu ‘alaihi wasallam wa qaala: yaa ghulaam, u-‘allimuka bikalimaatin, ihfadzillaaha yahfadzka. Fa-idza sa-alta, fas-alillaah. Wa-idzasta’anta fasta’in billaah, Wahai anakku, aku akan ajarkan kamu beberapa kalimat: Jagalah Allah maka Allah akan menjaga kamu. Apabila kamu ingin meminta, maka mintalah kepada Allah. Dan apabila kamu menghendaki satu pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. (al Hadits).

Sebagaimana biasa, kajian ini akan menyuguhkan studi kasus berupa kisah-kisah sarat hikmah dan pembelajarannya. Mudah-mudahan mempermudah belajar tentang Segitiga Wisatahati: sebuah model solusi ikhtiar yang bisa mengubah pola pikir pola ikhtiar dalam menyelesaikan satu permasalahan dan dalam menjalani kehidupan.

Rabu, 23 Februari 2011

Membuat Tertawa Itu Dosa?


Di dalam kitab al Mausu’ah al Fiqhiyah disebutkan Tertawa bisa berupa tersenyum atau terbahak-bahak. Pada dasarnya : jika ia berupa senyuman maka diperbolehkan menurut kesepekatan para ulama bahkan hal itu pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menganjurkannya sebagaimana terdapat dalam hadits Abdullah bin al Harits yang mengatakan, ”Tertawanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya sekedar senyum." (HR. Tirmidzi) Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah.” (HR. Tirmidzi)
Adapun tertawa dengan terbahak-bahak maka para ulama memakruhkannya dan melarangnya jika hal itu banyak dilakukan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Jangan sering tertawa karena seringnya tertawa itu mematikan hati." Tsabit al Bananiy mengatakan, ”Tertawanya seorang mukmin adalah bagian dari kelalaiannya yaitu kelalaian terhadap perkara akherat dan jika dirinya tidak lalai maka tidaklah ia tertawa.” (hal. 10083)
Jadi pada dasarnya tertawa adalah sesuatu yang mubah (boleh) selama tidak kebanyakan (berlebihan) karena hal itu dapat mematikan hati, menjadikannya tertipu, berada di dalam kegelapan dan melupakan perkara-perkara akherat, sebagaimana apa yang diriwayatkan Oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Jangan sering tertawa karena seringnya tertawa itu mematikan hati."
Imam Nawardi di dalam kitabnya Adab ad Dunia wa ad Diin menyebutkan bahwa tertawa sesungguhnya kebiasaan yang dapat menyibukkannya dari melihat perkara-perkara penting, melalaikan dari berfikir terhadap berbagai musibah yang memilukan. Orang yang banyak tertawa tidaklah memiliki kehormatan dan kemuliaan. Diriwayatkan Oleh Abu Idris al Khulani dari Abu Dzar al Ghifari berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Waspadalah kamu terhadap banyak tertawa. Sesungguhnya ia dapat mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah (mu).” Diriwayatkan dari Ibnu Abbas terhadap firman Allah SWT :
هَٰذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا ۚ
Artinya : “Kitab Apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya.” (QS. Al Kahfi [18] : 49), Sesungguhnya yang kecil di situ adalah tertawa.

Adapun tentang melawak —disebutkan didalam Fatawa al Azhar— bahwa ia adalah sesuatu, baik berupa perkataan maupun perbuatan yang didominasi oleh tertawa, memasukkan kebahagiaan didalam jiwa maka hukumnya tergantung pada tujuan darinya serta uslub (cara-cara) yang digunakan di dalamnya. Apabila tujuannya adalah menghina atau merendahkan (orang lain) atau menggunakan cara-cara dusta maka hal itu dilarang dan jika tidak terdapat hal-hal demikian maka tidaklah dilarang, ia seperti canda. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bercanda dan tidaklah dia mengatakan kecuali kebenaran, sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad dan terdapat didalam sunan at Tirmidzi, ”Sesungguhnya Anda bercanda dengan kami,” Beliau bersabda: "Sesungguhnya aku tidaklah mengatakan sesuatu kecuali yang benar", ini adalah hadits hasan.
Di antara beberapa peristiwa, disebutkan bahwa ada seorang laki-laki yang berkata kepadanya, ”Bawalah aku di atas onta.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Bahkan kami akan membawamu di atas anak onta.” Orang itu berkata, ”Bagaimana aku melakukannya? Sesungguhnya ia tidaklah bisa membawaku.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Tidak ada satu onta pun kecuali dia adalah anak onta.” Diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmidzi dan dishahihkan olehnya. Didalam “al Adzkar” milik Imam Nawawi hal 322 disebutkan bahwa yang bertanya adalah seorang wanita.
Saya mengingatkan untuk menyedikitkan tertawa dan janganlah selalu tertawa karena hal itu bisa menjadikannya haram, disebutkan di dalam hadits, "Bisa jadi seseorang mengatakan satu patah kata yang menurutnya tidak apa-apa tapi dengan kalimat itu ia jatuh ke neraka selama tujuhpuluh tahun." (HR. Bukhari dan Muslim)
Umar berkata, ”Barangsiapa yang banyak tertawa maka sedikit kemuliaannya, barangsiapa yang bercanda maka dia akan diremehkan.” Umar bin Abdul Aziz berkata, ”Bertakwalah kepada Allah dan waspadalah terhadap canda. Sesungguhnya canda dapat mewariskan kedengkian dan membawanya kepada keburukan.” Imam Nawawi di dalam kitabnya itu mengatakan bahwa para ulama berkata, ”Sesungguhnya canda yang dilarang adalah yang kebanyakan dan berlebihan karena ia dapat mengeraskan hati dan menyibukkannya dari dzikrullah dan menjadikan kebanyakan waktu untuk menyakiti, memunculkan kebencian, merendahkan kehormatan dan kemuliaan. Adapun canda yang tidak seperti demikian maka tidaklah dilarang. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedikit melakukan canda untuk suatu kemaslahatan, menyenangkan dan menghibur jiwa. Dan yang seperti ini tidaklah dilarang sama sekali bahkan menjadi sunnah yang dianjurkan apabila dilakukan dengan sifat yang demikian. Maka bersandarlah dengan apa yang telah kami nukil dari para ulama dan telah kami teliti dari hadits-hadits dan penjelasan hukum-hukumnya dan hal itu karena besarnya kebutuhkan terhadapnya. wa billah at Taufiq (Fatawa al Azhar juz X hal 225)
Wallahu A’lam.

Jumat, 18 Februari 2011

Mubarak Resmi Mundur

dakwatuna.com – Cairo, Riuh gegap gempita seketika menyeruak saat Wakil Presiden Mesir, Omar Sulaiman mengumumkan pengunduran diri Presiden Mesir, Hosni Mubarak.
Di Medan Tahrir, di Istana Kepresidenan, di gedung MPR, di stasiun televisi pemerintah dan seluruh penjuru Mesir, para demonstran dan masyarakat menyambut turunnya pemimpin diktator itu dengan sujud syukur, saling berjabat tangan, saling mengucapkan selamat, derai air mata, dan rasa haru menyatu. Akhirnya reformasi dan gerakan rakyat Mesir mampu menggulingkan pemimpin yang sudah bercokol selama 30 tahun.
Mereka meneriakkan yel-yel “Hidup rakyat Mesir”, “rakyat telah turunkan pemerintah” juga yel-yel “adili … adili…”. Maksudnya mereka minta para penguasa tiran itu diadili.
Para penghuni di sekitar medan tahrir serantak keluar dari rumah mereka, bergabung dengan para demonstran, tak terkecuali para kaum ibu-ibu, mereka mengucapkan selamat kepada para pemuda yang telah mempelopori kebangkitan Mesir.
Mubarak mundur setelah didemo rakyatnya selama 18 hari. Hari Jum’at ini merupakan unjuk rasa terbesar dan telah menyebar ke sejumlah kota, bukan hanya Kota Kairo dan Alexandria. Selain itu sasaran pengunjuk rasa kini menyebar mulai dari gedung-gedung pemerintah, gedung televisi dan radio pemerintah, dan istana kepresidenan, dan juga tempat tinggal Mubarak di Alexandria. (io/ut)

Rabu, 09 Februari 2011

Dunia Arab Bersatulah! Dukung Reformasi Mesir

dakwatuna.com – Cairo, Berbagai laporan menyebutkan, Revolusi rakyat Mesir saat ini menjadi ancaman terbesar bagi Rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat (AS) sepanjang sejarah perpolitikan Negeri Piramida. Kondisi ini pun tidak dapat dibandingkan dengan era perang antara Israel dan Mesir di masa Presiden Gamal Abdel Nasser.
Amerika Serikat bahkan dengan transparan menyatakan mereka terkejut dengan kebangkitan rakyat Mesir. Pantas jika AS terkejut pasalnya Washington masih belum mempercayai fenomena ini bakal terjadi karena berbagai upaya politik, keamanaan dan propaganda media yang digalangnya bersama Israel masih belum mampu meredam revolusi rakyat Mesir.
Sementara itu, saat ini rakyat Mesir menghadapi ancaman yang cukup berbahaya, karena kroni-kroni Mubarak baik di Arab dan Barat bersatu untuk menggagalkan revolusi mereka. Dinas Rahasia Amerika (CIA), Inggris, Israel, Arab Saudi dan negara Arab lainnya bekerjasama untuk mencegah tergulingnya Mubarak dari singgasananya dan mengupayakan jalan tengah serta mengulur waktu.
Dengan demikian para pemimpin Mesir memiliki waktu yang cukup untuk mengorganisir kembali kekuatannya. Dan jika terpaksa Mubarak mundur mereka masih memiliki harapan lain yaitu naiknya Omar Suleiman menjadi pemimpin baru di Mesir serta sekutu baru AS dan Israel di kawasan. (RoL)